{"draw":0,"recordsTotal":52,"recordsFiltered":52,"data":[{"nama_kkp":"Tanjung Priok","kelas":"I","profil":"
website:http:\/\/www.kkptanjungpriok.net\/<\/span> Pada zaman Belanda ada salah satu institusi di daerah pelabuhan dengan nama\u00c2\u00a0Heven arts<\/em>\u00c2\u00a0dibawah\u00c2\u00a0Haven Master<\/em>(Departemen Perhubungan) pada tahun 1911 \u00e2\u20ac\u201c 1950. Tujuan dari\u00c2\u00a0Heven Arts<\/em>\u00c2\u00a0adalah untuk mencegah masuk dan keluarnya penyakit karantina ke Indonesia melaui pelabuhan laut. Dengan terbitnya Undang-undang No. 1 tahun 1962 tentang Karantina Laut,\u00c2\u00a0Heven Arts<\/em>\u00c2\u00a0menjadi perangkat Departemen Kesehatan, dengan organisasinya disebut Dinas Kesehatan Pelabuhan Laut (DKPL). Dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 147\/Menkes\/IV\/SK\/1978, maka organisasi DKPL ada perubahan nama organisasinya menjadi Kantor Kesehatan Pelabuhan.<\/p> \u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0 Hingga tahun 2008 dengan diterbitkannya Permenkes No 356\/MENKES\/PER\/IV\/2008 dan telah diperbaharui dengan Permenkes Nomor 2348\/Menkes\/Per\/XI\/2011 yang menyatakan bahwa KKP adalah unit pelaksana teknis Ditjen PP dan PL Depkes RI, yang mempunyai tugas pokok untuk mencegah masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilan epidemologi, kekarantinaan, pengendalian dampak risiko lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja pelabuhan. bandara dan pos lintas batas.<\/p> \u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0 Dari klasifikasi yang ada terbagi menjadi 3 kelas yaitu KKP Kelas I, KKP Kelas II dan KKP Kelas III dan kelas IV. Pelabuhan Tanjung Priok memiliki KKP Kelas I yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor dengan tingkat eselon II b. Serta membawahi 3 bidang yaitu Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi, Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan, Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Serta 1 Bagian Tata Usaha.<\/p> \u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0\u00c2\u00a0 Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan tersebut KKP Kelas I Tanjung Priok mempunyai \u00c2\u00a05 (lima) Wilayah Kerja yaitu 1). Pelabuhan Laut Sunda Kelapa dan Pantai Marina Ancol, 2). Pelabuhan Samudra Muara Baru, 3). Pelabuhan Laut Marunda, 4) Pelabuhan Laut Kali Baru, 5). Pelabuhan Laut Muara Angke dan Pantai Mutiara.<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b> Situs Resmi: https:\/\/sinkarkes.kemkes.go.id\/kkpsabang Sejarah Perkembangan Karantina di Dunia<\/strong> Karantina berasal dan kata \u2018QUADRAGINTA (latin)\u201d yang artinya 40. \nDahulu semua penderita diisolasi selama 40 hari. Pada tahun 1348 lebih \ndari 60 juta orang penduduk dunia meninggal karena penyakit \u201cPes\u201d (Black\n Death). Pada tahun 1348 Pelabuhan Venesia sebagai salah satu pelabuhan \nyang terbesar di Eropa melakukan upaya KARANTINA dengan cara menolak \nmasuknya kapal yang datang dan daerah terjangkit Pes serta terhadap \nkapal yang dicurigai terjangkit penyakit Pes (PLAGUE). Pada tahun 1377 \ndi Roguasa dibuat suatu peraturan bahwa penumpang dari daeah terjangkit \npenyakit pes harus tinggal di suatu tempat diluar pelabuhan dan tinggal \ndi sana selama 2 bulan supaya bebas dari penyakit. Itulah sejarah \ntindakan karantina dalam bentuk isolasi pertama kali dilakukan terhadap \nmanusia. Pada tahun 1383 di Marseille, Perancis, ditetapkan UU Karantina\n yang pertama dan didirikan Station Karantina yang pertama. Sejarah Perkembangan Karantina di Indonesia<\/strong> sendiri pada tahun 1911, Pes masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak \nSurabaya. Pada saat itu Indonesia masih hidup dalam zaman kolonial \nBelanda. Regulasi yang diberlakukan adalah Quarantine Ordonanti \n(Staatsblad Nomor 277 tahun 1911). Dalam perjalanan sejarahnya \nQuarantine Ordonanti (Staatsblad Nomor 277 tahun 1911) telah berulang \nkali dirubah. Penanganan kesehatan di pelabuhan di laksanakan oleh HAVEN\n ARTS (Dokter Pelabuhan) dibawah HAVEN MASTER (Syahbandar). Saat itu di \nIndonesia hanya ada 2 Haven Arts yaitu di Pulau Rubiah di Sabang & \nPulau Onrust di Teluk Jakarta<\/p>\n Periode Pelabuhan Karantina<\/strong> Pada masa Kemerdekaan, sekitar tahun 1949\/1950 Pemerintah RI \nmembentuk 5 Pelabuhan Karantina, yaitu Pelabuhan Karantina Kelas I \nTanjung Priok dan Sabang, Pelabuhan Karantina Kelas II Surabaya dan \nSemarang serta Pelabuhan Karantina Kelas III Cilacap. Pada tahun 1959, \nIndonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 1959 tentang \nPenyakit Karantina, selanjutnya terlahirlah UU No 1 Tahun 1962 tentang \nKarantina Laut dan UU nomor 2 TAHUN 1962 tentang Karantina Udara.<\/p>\n Periode DKPL (Dinas Kesehatan Pelabuhan Laut) dan DKPU (Dinas Kesehatan Pelabuhan Udara)<\/strong> Pada tahun 1970, terbit SK Menkes No.1025\/DD\/Menkes, tentang \npembentukan Dinas Kesehatan Pelabuhan Laut (DKPL) sebanyak 60 DKPL &\n Dinas Kesehatan Pelabuhan Udara (DKPU) sebanyak 12 DKPU.<\/p>\n Periode KANTOR KESEHATAN PELABUHAN<\/strong> SK Menkes Nomor 147\/Menkes\/IV\/78, DKPL dan DKPU dilebur menjadi \nKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan pembinaan teknisnya berada dibawah \nBidang Desenban Kantor Wilayah Depkes dimana pimpinan KKP adalah Eselon \nIII B.<\/p>\n Periode KKP sebagai UPT Dirjen PP & PL Depkes RI<\/strong> Sejak penerapan Undang-Undang Otonomi Daerah, otoritas kesehatan \nditingkat provinsi yang bernama Kanwil Depkes harus dilebur kedalam \nstruktur Dinas Kesehatan Provinsi. Peraturan Pemerintah tentang \nPembagian Kewenangan mengamanatkan bahwa Kekarantinaan sebagai wewenang \npemerintah pusat. Tahun 2004 terbit SK Menkes No 265\/Menkes\/SK\/III\/2004 \ntentang Organisasi & Tata Kerja KKP yang baru.<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b> Perbatasan Entikong ini menghubungkan jalur lintas Provinsi Kalimantan Barat dengan kawasan Serawak Malaysia, dimana Perbatasan Entikong masuk kedalam wilayah\u00a0<\/span>Kabupaten Sanggau<\/b>, provinsi Kalimantan Barat.<\/span> PLBN Entikong berada di Jalan Lintas Malindo, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. PLBN ini kerap disebut sebagai pos lintas batas pertama di Indonesia yang mulai beroperasi pada 1 Oktober 1989.<\/span><\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
<\/p>
<\/p>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Denpasar","kelas":"I","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Surabaya","kelas":"I","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Soekarno Hatta","kelas":"I","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Medan","kelas":"I","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Makassar","kelas":"I","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Batam","kelas":"I","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Tanjung Pinang","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Banjarmasin","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Kendari","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Tarakan","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Mataram","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Padang","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Semarang","kelas":"II","profil":"
<\/div>
<\/div>
<\/div>\u00c2\u00a0<\/div>
<\/div>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Palembang","kelas":"II","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Probolinggo","kelas":"II","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Ambon","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Pekanbaru","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Balikpapan","kelas":"II","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Bandung","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Banten","kelas":"II","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Pontianak","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Samarinda","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Cilacap","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Panjang","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Jayapura","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Tanjung Balai Karimun","kelas":"II","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Pangkal Pinang","kelas":"III","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Bitung","kelas":"III","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Tembilahan","kelas":"III","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Jambi","kelas":"III","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Dumai","kelas":"III","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Palu","kelas":"III","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Kupang","kelas":"III","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Biak","kelas":"III","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Sorong","kelas":"III","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Manokwari","kelas":"III","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Sampit","kelas":"III","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Banda Aceh","kelas":"III","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Merauke","kelas":"III","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Lhokseumawe","kelas":"III","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Bengkulu","kelas":"III","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Poso","kelas":"III","profil":"
<\/span><\/div>
<\/span><\/div>
<\/span><\/div>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Palangkaraya","kelas":"III","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Gorontalo","kelas":"III","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Ternate","kelas":"III","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Sabang","kelas":"III","profil":"
<\/strong><\/p>
<\/strong><\/p>
<\/p>\n
Atas \nInisiatif Ahli Kesehatan telah terlaksana diplomasi penyakit infeksi \nsecara intensif dan kerjasama multilateral kesehatan masyarakat yang \nmenghasilkan International Sanitary Conference, Paris 1851 dikenal \nsebagai ISR 1851. Kemudian pada tahun 1969 WHO mengubah ISR menjadi \nInternational Health Regulations (IHR)<\/p>\n
<\/p>\n
<\/p>\n
<\/p>\n
<\/p>\n
<\/p>\n
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Yogyakarta","kelas":"IV","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Manado","kelas":"II","profil":"","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"*Lainnya","kelas":"LN","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Labuan Bajo","kelas":"IV","profil":"
<\/p>","kkp.nama_kkp":"Balai Karkes <\/b>
Selanjutnya<\/a>"},{"nama_kkp":"Entikong","kelas":"IV","profil":"
<\/span><\/p>
Selanjutnya<\/a>"}]}